Hai sob, kali ini saya akan menceritakan pengalaman berlibur saya selama 2 hari di Yogyakarta. Semoga sobat semua tertarik untuk membacanya!!!
Hari ke-1
Hari ini sepulang kerja shift malam, saya langsung meluncur ke mall Karawang untuk membeli perlengkapan saya, karena hari ini saya akan pergi berlibur ke Yogyakarta bersama rekan kerja saya. Setelah selesai shopping, saya langsung pulang dan packing perlengkapan saya.
Setelah selesai packing, saya langsung menuju meeting point di tempat perusahaan saya bekerja. Saya ke meeting point dengan diantar tukang ojek di sekitar rumah. Sumpah, ngemudinya lelet banget apalagi ditambah nelpon saat mengemudi. Sumpah bikin deg-degan ditambah yang di belakang juga klaksonin beberapa kali gara-gara jalannya di tengah. Saya tiba di lokasi meeting point terlambat sekitar 30 menit. What a mess!!!
Sesampainya di sana saya langsung jadi bulan-bulanan rekan kerja saya. Maklumlah, mereka khawatir tiba di stasiun Pasar Senen. Akhirnya saya terpaksa harus ngejelasin sama mereka perihal yang terjadi. Well... Sebagian sih bilang cuma alasan doang!!!! Tapi, It's OK lah!!! Tak lama bis kami pun berangkat menuju stasiun Pasar Senen. Perjalanannya sendiri memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Karawang.
Sesampainya di stasiun Pasar Senen, kami langsung menunggu kereta kami. Kami berangkat ke Jogja dengan menggunakan kereta Senja Utama Yogyakarta (Kelas bisns). Keretanya berangkat sekitar pukul 18.45 WIB dengan melewati jalur bagian utara.
Hari ke-2
Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, tibalah kami di stasiun Yogyakarta. Sesampainya di sana langsung naik ke bis dan menuju ke restaurant Orang Utan. Di sepanjang jalan, guide kami bercerita mengenai sejarah kota Yogyakarta. Serasa dengerin dongeng sambil terkantuk-kantuk. Tapi seru juga ceritanya.
Tak lama kemudian, sampailah kami di restaurant Orang Utan, di sana kami langsung bersih-bersih dan mandi. Di restaurant ini terdapat puluhan kamar mandi yang biasa digunakan oleh para wisatawan. Selesai mandi, kami langsung sarapan di restaurant Orang Utan.
selesai mandi, kami langsung melanjutkan perjalanan kami menuju ke Candi Borobudur di kota Magelang. Ingat ya, Candi Borobudur itu adanya di kota Magelang, bukan Yogyakarta. Hanya saja paket wisata Yogyakarta yang ditawarkan beberapa travel agent beserta kunjungan ke Taman Wisata Candi Borobudur.
Di sana , kami langsung diceritakan mengenai Candi Borobudur oleh guide kami. Candinya cukup luas. Namun saking banyaknya pengunjung, ruang gerak kami menjadi terbatas. Ada mitos yang mengatakan kalau kita bisa menyentuh stupa Candi Borobudur kita bisa mendapatkan jodoh. Akan tetapi hal itu sekarang dilarang dikarenakan adanya kerusakan stupa Candi akibat sentuhan oleh para pengunjung.
selesai menunjungi Candi Borobudur, perjalanan kami lanjutkan menuju ke kawasan Gunung Merapi. Saat mengunjungi gunung Merapi, kami diperintahkan untuk naik mobil jenis offroad karena hanya kendaraan jenis offroad lah yang mampu melewati jalanan terjal penuh batu dan pasir di sekitar kawasan Merapi.
Saat menunjungi kawasan Merapi, saya sarankan anda untuk mengenakan masker karena kawasan ini sangat berdebu. Anda juga saya sarankan untuk menggunakan kacamata supaya mata anda terlindung dari serpihan abu vulkanik. Bentuk dari abu vulkanik sedikit lebih tajam dibandingkan debu biasa. Hal ini juga beresiko merusak mata anda.
Kawasan ini sangat terjal, di samping kiri dan kanan anda akan melihat jurang-jurang yang sedikit membuat saya takut. Meskipun begitu saya sangat menikmati pemandangan di sekitar kawasan merapi yang begitu indah. Bukan cuma itu anda juga dapat melihat rumah-rumah yang terkena dampak letusan gunung Merapi yang sudah rusak.
Saat mengunjungi kawasan Merapi, kami sempat singgah di beberapa tempat. Tempat pertama yang kami singgahi adalah Museum Merapi. Museum ini dibuat secara swadaya oleh masyarakat. Museum ini adalah rumah yang terkena dampak letusan gunung Merapi. Di sini terdapat beberapa benda yang terkena dahsyatnya awan panas Merapi. Bahkan sebagian benda ditemukan dalam kedaan meleleh.
Setelah mengunjungi Museum merapi, perjalanan kami lanjutkan menuju ke bunker tempat ditemukannya 2 jenazah relawan Palem (Paguyuban Lereng Merapi) yang tidak sempat menyelamatkan diri dari letusan gunung Merapi. Tidak ada penerangan di bunker ini, satu-satunya penerangan adalah dengan menggunakan lampu senter yang disediakan di pintu masuk bunker.
Bunker-nya sendiri hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah Alm. Mbah Maridjan (juru kunci Merapi yang meninggal karena letusan Gunung Merapi). Sempat kecewa juga sih karena gak bisa naik ke atas lagi. Tapi tak apalah, lokasi di sekitar lereng juga cukup bagus dan indah.
Setelah mengunjungi bunker Merapi, perjalanan kami lanjutkan menuju ke batu Alien (masih di kawasan Merapi). Batu ini memiliki gerusan alami yang menyerupai wajah Alien. Bahkan kita juga bisa melihat jelas lekukan bentuk antara bola mata dan mulutnya. Kalau kita gak bisa melihat jelas, cukup lihat dulu fotonya lalu cocokkan dengan batunya. Well, inilah akhir dari Merapi Tour, saatnya kembali ke titik awal dan melanjutkan perjalanan kembali.
Setelah selesai Merapi tour, kami langsung menuju ke restaurant Moro Lejar untuk makan siang. Salah satu bis dari rombongan kami sempat mogok, hingga akhirnya harus dijemput. Meskipun begitu, masih banyak bangku yang kosong yang tersedia di bis kami. Setelah makan siang selesai, kami pun langsung menuju ke hotel Horison Riss.
Sesampainya di sana, kami langsung dibagikan kunci kamar kami. Saya mendapat kamar nomor 205 di lantai 2. kamarnya cukup bersih, hanya saja tidak ada bathtub. Saya pun langsung mandi dan istirahat sejenak sambil menunggu perjalanan berikutnya untuk makan malam.
Selesai sholat maghrib, kami langsung brangkat kembali dengan menggunakan bis untuk makan malam di restaurant lokal (agak lupa nama tempatnya). Kami juga sempat melewati benteng V yang sangat terkenal. Jarak dari hotel ke restaurant lokal agak cukup jauh. Setibanya di restaurant tersebut kami langsung makan malam. Bukan cuma itu, di sana juga diselenggarakan game dengan hadiah menari. Bahkan rekan satu tim ada yang mendapatkan voucehr hotel bintang 3 dan 5.
Selesai makan malam, kami pun langsung kembali ke hotel. Setibanya di hotel, saya langsung bergegas menuju ke kawasan Malioboro dengan berjalan kaki. Jaraknya sendiri tidak terlalu jauh dari hotel. Namun begitu, ada sebagian yang memilih istirahat di hotel karena besok pun masih ada jadwal acara ke Malioboro.
Saya juga iseng dengan teman saya untuk mengunjungi "Pasar Kembang". Di kawasan ini terdapat berbagai macam club mini lengkap dengan pelayan perempuan yang menawarkan paket "plus". Ini juga pertama kalinya saya ke tempat kayak gitu, itu juga karena diajak teman. Tapi jangan khawatir, saya hanya numpang lewat doang! ;).
Yang saya suka, perempuan di sana tidak terlalu agresif dan bahkan saya tidak diganggu sama sekali ketika lewat. Apabila masuk ke kawasan ini, anda juga diminta sumbangan sukarela. Meskipun begitu, tidak apa-apa jika anda tidak memberi sumbangan. Setelah itu, kami pun langsung kembali ke hotel.
Hari ke-3
Tepat pukul 7 pagi, kami semua berkumpul untuk sarapan pagi di hotel. Banyak sekali variant makanan di sini, mulai. dari western sampai dengan tradisonal. Setelah selesai sarapan, kami langsung packing dan melakukan check-out sekitar pukul 9 pagi untuk melanjutkan kembali tour kami.
Tujuan selanjutnya adalah keraton Yogyakarta. Sesampainya di sana, kami langsung diajak berkeliling oleh guide kami. Banyak sekali peninggalan sejarah di sini. Namun begitu, beberapa tempat terlihat seperti menyeramkan dengan cahaya lampu yang minim. Saya pun agak ngeri ke tempat tersebut. Selain itu, di sini juga kita bisa melihat pertunjukan seni tradisional khas Jawa. Setelah mengunjungi keraton Yogyakarta, perjalanan dilanjutkan menuju ke restaurant lokal untuk makan siang.
Selesai makan siang, perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke kawasan Malioboro untuk belanja oleh-oleh. Harga yang ditawarkan di sini cukup bervarisasi, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tapi kebanyakan harganya dibanderol dengan harga murah dan bahkan masih bisa ditawar. Selesai belanja, kami pun langsung menuju stasiun Lempuyangan untuk kembali menuju ke Karawang. Saya sendiri memilih naik pesawat bersama seorang teman saya.
Setelah drop-off rombongan lain di stasiun, saya dan teman saya langsung menuju ke bandara dengan menggunakan bus rombongan. Sesampainya di sana, saya langsung pergi menuju ke Blue Sky Executive Lounge (lounge favorit saya). Bahkan, di sini kita gak usah repot-repot check-in dan daftarin bagasi karena akan di-handle oleh petugas lounge-nya.
Sempet kesel juga sih karena pesawat kami delay lebih dari 1 jam. Untung saja saya tidak ketinggalan bis DAMRI dari bandara Soekarno-Hatta menuju ke Purwakarta (turun di rest area KM 57 Karawang). Meskipun begitu, saya sangat senang bisa pulang naik pesawat karena saya sangat suka terbang. Akhirnya, saya tiba di rumah sekitar pukul 01:30 selasa dini hari.
Sekian dulu cerita dari saya ya sob, terima kasih bagi yang sudah membaca dari awal sampai akhir dan semoga bermanfaat. Terima kasih.
Hari ke-1
Hari ini sepulang kerja shift malam, saya langsung meluncur ke mall Karawang untuk membeli perlengkapan saya, karena hari ini saya akan pergi berlibur ke Yogyakarta bersama rekan kerja saya. Setelah selesai shopping, saya langsung pulang dan packing perlengkapan saya.
Setelah selesai packing, saya langsung menuju meeting point di tempat perusahaan saya bekerja. Saya ke meeting point dengan diantar tukang ojek di sekitar rumah. Sumpah, ngemudinya lelet banget apalagi ditambah nelpon saat mengemudi. Sumpah bikin deg-degan ditambah yang di belakang juga klaksonin beberapa kali gara-gara jalannya di tengah. Saya tiba di lokasi meeting point terlambat sekitar 30 menit. What a mess!!!
Sesampainya di sana saya langsung jadi bulan-bulanan rekan kerja saya. Maklumlah, mereka khawatir tiba di stasiun Pasar Senen. Akhirnya saya terpaksa harus ngejelasin sama mereka perihal yang terjadi. Well... Sebagian sih bilang cuma alasan doang!!!! Tapi, It's OK lah!!! Tak lama bis kami pun berangkat menuju stasiun Pasar Senen. Perjalanannya sendiri memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Karawang.
![]() |
Ngeksis diantara 2 kereta di Stasiun Pasar Senen |
Sesampainya di stasiun Pasar Senen, kami langsung menunggu kereta kami. Kami berangkat ke Jogja dengan menggunakan kereta Senja Utama Yogyakarta (Kelas bisns). Keretanya berangkat sekitar pukul 18.45 WIB dengan melewati jalur bagian utara.
Hari ke-2
Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam, tibalah kami di stasiun Yogyakarta. Sesampainya di sana langsung naik ke bis dan menuju ke restaurant Orang Utan. Di sepanjang jalan, guide kami bercerita mengenai sejarah kota Yogyakarta. Serasa dengerin dongeng sambil terkantuk-kantuk. Tapi seru juga ceritanya.
Tak lama kemudian, sampailah kami di restaurant Orang Utan, di sana kami langsung bersih-bersih dan mandi. Di restaurant ini terdapat puluhan kamar mandi yang biasa digunakan oleh para wisatawan. Selesai mandi, kami langsung sarapan di restaurant Orang Utan.
![]() | |
Orang Utan Restaurant |
selesai mandi, kami langsung melanjutkan perjalanan kami menuju ke Candi Borobudur di kota Magelang. Ingat ya, Candi Borobudur itu adanya di kota Magelang, bukan Yogyakarta. Hanya saja paket wisata Yogyakarta yang ditawarkan beberapa travel agent beserta kunjungan ke Taman Wisata Candi Borobudur.
![]() | |
Tiba di Candi Borobudur |
Di sana , kami langsung diceritakan mengenai Candi Borobudur oleh guide kami. Candinya cukup luas. Namun saking banyaknya pengunjung, ruang gerak kami menjadi terbatas. Ada mitos yang mengatakan kalau kita bisa menyentuh stupa Candi Borobudur kita bisa mendapatkan jodoh. Akan tetapi hal itu sekarang dilarang dikarenakan adanya kerusakan stupa Candi akibat sentuhan oleh para pengunjung.
selesai menunjungi Candi Borobudur, perjalanan kami lanjutkan menuju ke kawasan Gunung Merapi. Saat mengunjungi gunung Merapi, kami diperintahkan untuk naik mobil jenis offroad karena hanya kendaraan jenis offroad lah yang mampu melewati jalanan terjal penuh batu dan pasir di sekitar kawasan Merapi.
![]() |
Offroad Ria di Kawasan Merapi |
Saat menunjungi kawasan Merapi, saya sarankan anda untuk mengenakan masker karena kawasan ini sangat berdebu. Anda juga saya sarankan untuk menggunakan kacamata supaya mata anda terlindung dari serpihan abu vulkanik. Bentuk dari abu vulkanik sedikit lebih tajam dibandingkan debu biasa. Hal ini juga beresiko merusak mata anda.
![]() |
Jangan lupa pakai masker ya!!! |
Kawasan ini sangat terjal, di samping kiri dan kanan anda akan melihat jurang-jurang yang sedikit membuat saya takut. Meskipun begitu saya sangat menikmati pemandangan di sekitar kawasan merapi yang begitu indah. Bukan cuma itu anda juga dapat melihat rumah-rumah yang terkena dampak letusan gunung Merapi yang sudah rusak.
Saat mengunjungi kawasan Merapi, kami sempat singgah di beberapa tempat. Tempat pertama yang kami singgahi adalah Museum Merapi. Museum ini dibuat secara swadaya oleh masyarakat. Museum ini adalah rumah yang terkena dampak letusan gunung Merapi. Di sini terdapat beberapa benda yang terkena dahsyatnya awan panas Merapi. Bahkan sebagian benda ditemukan dalam kedaan meleleh.
![]() |
Koleksi di Museum Merapi |
Setelah mengunjungi Museum merapi, perjalanan kami lanjutkan menuju ke bunker tempat ditemukannya 2 jenazah relawan Palem (Paguyuban Lereng Merapi) yang tidak sempat menyelamatkan diri dari letusan gunung Merapi. Tidak ada penerangan di bunker ini, satu-satunya penerangan adalah dengan menggunakan lampu senter yang disediakan di pintu masuk bunker.
![]() |
Foto di depan Bunker |
Bunker-nya sendiri hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah Alm. Mbah Maridjan (juru kunci Merapi yang meninggal karena letusan Gunung Merapi). Sempat kecewa juga sih karena gak bisa naik ke atas lagi. Tapi tak apalah, lokasi di sekitar lereng juga cukup bagus dan indah.
Setelah mengunjungi bunker Merapi, perjalanan kami lanjutkan menuju ke batu Alien (masih di kawasan Merapi). Batu ini memiliki gerusan alami yang menyerupai wajah Alien. Bahkan kita juga bisa melihat jelas lekukan bentuk antara bola mata dan mulutnya. Kalau kita gak bisa melihat jelas, cukup lihat dulu fotonya lalu cocokkan dengan batunya. Well, inilah akhir dari Merapi Tour, saatnya kembali ke titik awal dan melanjutkan perjalanan kembali.
Setelah selesai Merapi tour, kami langsung menuju ke restaurant Moro Lejar untuk makan siang. Salah satu bis dari rombongan kami sempat mogok, hingga akhirnya harus dijemput. Meskipun begitu, masih banyak bangku yang kosong yang tersedia di bis kami. Setelah makan siang selesai, kami pun langsung menuju ke hotel Horison Riss.
![]() |
Moro Lejar Restaurant |
Sesampainya di sana, kami langsung dibagikan kunci kamar kami. Saya mendapat kamar nomor 205 di lantai 2. kamarnya cukup bersih, hanya saja tidak ada bathtub. Saya pun langsung mandi dan istirahat sejenak sambil menunggu perjalanan berikutnya untuk makan malam.
![]() |
Room 205 |
Selesai sholat maghrib, kami langsung brangkat kembali dengan menggunakan bis untuk makan malam di restaurant lokal (agak lupa nama tempatnya). Kami juga sempat melewati benteng V yang sangat terkenal. Jarak dari hotel ke restaurant lokal agak cukup jauh. Setibanya di restaurant tersebut kami langsung makan malam. Bukan cuma itu, di sana juga diselenggarakan game dengan hadiah menari. Bahkan rekan satu tim ada yang mendapatkan voucehr hotel bintang 3 dan 5.
Selesai makan malam, kami pun langsung kembali ke hotel. Setibanya di hotel, saya langsung bergegas menuju ke kawasan Malioboro dengan berjalan kaki. Jaraknya sendiri tidak terlalu jauh dari hotel. Namun begitu, ada sebagian yang memilih istirahat di hotel karena besok pun masih ada jadwal acara ke Malioboro.
Saya juga iseng dengan teman saya untuk mengunjungi "Pasar Kembang". Di kawasan ini terdapat berbagai macam club mini lengkap dengan pelayan perempuan yang menawarkan paket "plus". Ini juga pertama kalinya saya ke tempat kayak gitu, itu juga karena diajak teman. Tapi jangan khawatir, saya hanya numpang lewat doang! ;).
Yang saya suka, perempuan di sana tidak terlalu agresif dan bahkan saya tidak diganggu sama sekali ketika lewat. Apabila masuk ke kawasan ini, anda juga diminta sumbangan sukarela. Meskipun begitu, tidak apa-apa jika anda tidak memberi sumbangan. Setelah itu, kami pun langsung kembali ke hotel.
Hari ke-3
Tepat pukul 7 pagi, kami semua berkumpul untuk sarapan pagi di hotel. Banyak sekali variant makanan di sini, mulai. dari western sampai dengan tradisonal. Setelah selesai sarapan, kami langsung packing dan melakukan check-out sekitar pukul 9 pagi untuk melanjutkan kembali tour kami.
Tujuan selanjutnya adalah keraton Yogyakarta. Sesampainya di sana, kami langsung diajak berkeliling oleh guide kami. Banyak sekali peninggalan sejarah di sini. Namun begitu, beberapa tempat terlihat seperti menyeramkan dengan cahaya lampu yang minim. Saya pun agak ngeri ke tempat tersebut. Selain itu, di sini juga kita bisa melihat pertunjukan seni tradisional khas Jawa. Setelah mengunjungi keraton Yogyakarta, perjalanan dilanjutkan menuju ke restaurant lokal untuk makan siang.
![]() |
Foto Bareng Abdi Dalem Keraton Yogyakarta |
Selesai makan siang, perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke kawasan Malioboro untuk belanja oleh-oleh. Harga yang ditawarkan di sini cukup bervarisasi, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tapi kebanyakan harganya dibanderol dengan harga murah dan bahkan masih bisa ditawar. Selesai belanja, kami pun langsung menuju stasiun Lempuyangan untuk kembali menuju ke Karawang. Saya sendiri memilih naik pesawat bersama seorang teman saya.
Setelah drop-off rombongan lain di stasiun, saya dan teman saya langsung menuju ke bandara dengan menggunakan bus rombongan. Sesampainya di sana, saya langsung pergi menuju ke Blue Sky Executive Lounge (lounge favorit saya). Bahkan, di sini kita gak usah repot-repot check-in dan daftarin bagasi karena akan di-handle oleh petugas lounge-nya.
![]() |
Adisutjipto International Airport |
Sempet kesel juga sih karena pesawat kami delay lebih dari 1 jam. Untung saja saya tidak ketinggalan bis DAMRI dari bandara Soekarno-Hatta menuju ke Purwakarta (turun di rest area KM 57 Karawang). Meskipun begitu, saya sangat senang bisa pulang naik pesawat karena saya sangat suka terbang. Akhirnya, saya tiba di rumah sekitar pukul 01:30 selasa dini hari.
Sekian dulu cerita dari saya ya sob, terima kasih bagi yang sudah membaca dari awal sampai akhir dan semoga bermanfaat. Terima kasih.